Sekertaris Desa Klapagading Sudiro (kedua dari kiri) saat rembug stunting bersama seksi pemberdyaan masyarakat kecamatan Wangon.(Foto : Dok. Pemdes) |
KLAPAGADING.DESA.ID - Pemerintah Kabupaten Banyumas menargetkan penurunan angka prevalensi kekerdilan atau stunting pada tahun 2024.
Demi capaian tersebut, beberapa langkah dilakukan, di antaranya menyatupadukan kerja antarinstansi yang terlibat dalam penanganan stunting hingga ke pelosok desa.
Salah satu upaya dilakukan di Desa Klapagading, Kecamatan Wangon, Banyumas, Rabu (30/8/2023) yang diikuti puluhan Ibu ibu kader dalam pencegahan dan penurunan stunting.
Menurut Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat kecamatan Wangon mengatakan penurunan angka prevalensi stunting menjadi target kinerja di Kabupaten Banyumas terutama di kecamatan Wangon.
"Target ya 0 persen prevaensi stunting itu kan perbandingan jumlah balita stunting yang ditimbang dengan jumlah total balita yang ditimbang,"katanya.
Dijelaskan Intervensi pendampingan yang dilakukan tingkat kecamatan Wangon adalah melakukan pantauan pola asuh, PMT balita dan ibu hamil, pemenuhan pelayanan dasar RTLH,,air, jambanisasi, pendampingan catin dan ibu hamil,serta edukasi PHBS.
"Permasalahan minim pengetahuan stunting, sosial budaya kepercayaan yang berkaitan kesehatan ,sanitasi air besih yang belum merata,pernikahan dini,rumah tidak layak huni, tidak terpenuhinya gizi balita dan ibu hamil,serta tidak diterapkannya PHBS juga menjadi permasalahan penangangan stunting,"jelasnya.
Sementara di Wangon sendiri menurut Bayu rata rata kabupaten dibawah 11,35 persen, dengan target penanganan kasus stunting secara umum di Kabupaten Banyumas diangka 14 persen.
Bayu juga menambahjan sesuai arahan Bupati Banyumas yang meminta OPD bergerak sesuai dengan tupoksinya, misalnya intervensi terhadap gizi anak, kondisi rumah, dan ketersediaan air.
"Apabila kegiatan tersebut dilakukan secara terpadu oleh seluruh pihak maka target 14 persen di tahun 2024 akan tercapai"katanya.***